Nyanyuk Adventure

 


Game sejatinya adalah satu media hiburan untuk mengisi waktu senggang atau sekadar menghilangkan kebosanan. Seiring perubahan zaman, kini game sudah bisa mendatangkan pendapatan bagi pemainnya. Tentunya bagi mereka yang sudah ahli atau professional dalam bermain game. Hal inilah yang kini dikejar oleh para gamers terutama anak usia sekolah atau pelajar. Terlebih lagi ditambah dengan kondisi pandemik seperti sekarang ini. Aktivitas mereka hampir dikatakan sepenuhnya berkutat pada yang namanya ponsel. Awalnya hanya digunakan untuk belajar sudah bergeser lebih banyak digunakan untuk bermain game.

Pada tahun 2020 sebuah perusahaan riset dan konsultasi pasar, YouGov, melakukan studi riset di 24 negera termasuk Indonesia.  Hasil laporannya di Indonesia, sekitar 77% orang merupakan gamer. Dari semua gamer itu, sebanyak 72% merupakan mobile gamer, 37% PC gamer, dan hanya 15% yang bermain di konsol. Sedangkan untuk durasi waktu, di Indonesia,  jumlah moderate gamers mencapai 63%, sementara light gamer 13%, heavy gamer 16%, dan heavy+ gamers 6%. Mereka membagi para gamer ke dalam empat kategori:

·         light gamer, pemain yang menghabiskan waktu kurang dari 1 jam setiap minggu

·         moderate gamer, pemain yang menghabiskan waktu sekitar 1-10 jam setiap minggu

·         heavy gamer, pemain yang menghabiskan waktu sekitar 10-25 jam setiap minggu

·         heavy+ gamer, pemain yang menghabiskan waktu lebih dari 25 jam setiap minggu

(https://hybrid.co.id/post/mobile-gamer-habiskan-waktu-1-10-jam)

Melihat data tersebut tak mengherankan jika timbul hal-hal yang buruk. Misalnya beberapa waktu lalu anak-anak usia remaja mempraktikan adegan atau freestyle yang mereka lihat dari salah satu game yang saat ini gandrungi banyak orang. Bahkan sudah banyak studi menyebutkan bahwa perilaku mereka sudah mengarah ke perilaku agresif. Di Jawa Barat sendiri sudah ada rumah sakit jiwa yang merawat anak kencanduan game. Menghilangkan kecanduan game pada anak tak dapat dipungkiri sangat sulit dilakuakan. Di beberapa daerah anak melakukan kekerasan karena ponselnya diambil oleh orang tuanya.

Meskipun sulit, namun tak adalah salahnya untuk mencoba hal-hal yang setidaknya meski mereka bermain game tapi mereka tetap belajar. Mengingat mereka menghabiskan waktu hampir sepuluh jam untuk bermain game, tentunya mereka kehilangan waktu untuk belajar. Olehnya, Pustadin Kemendikbudristek melalui portal rumah belajar menyediakan banyak game yang tentunya sarat akan materi pembelajaran. Ada banyak game disana dengan berbagai materi pembelajaran didalamnnya. Semua game ini ada pada fitur Edu Game. Game yang disediakan sangat menarik dan tentunya gratis. Anak-anak tidak perlu melakukkan Top Up.

Game yang ada pada fitur Edu Game sangat beragam modelnya dan sangat menarik. Tak hanya bisa dimainkan untuk anak remaja, anak usia SD pun boleh memainkannya. Tinggal Disesuaikan dengan konten materi yang ada pada game. Misalnya untuk game dengan konten materinya adalah IPA antara lain, pH Shoot, Energi, Buffer Hunt, Misi Luar angkasa, dan masih banyak lagi. Untuk belajar Matematika dan Bahasa Inggiris ada Smart Shooping. Anak SD yang sedang belajar berhitung atau menganal angka ada Menyusun Angka. Tak hanya berisi konten materi pada mata pelajaran, ada juga game untuk mengenalkan Pramuka dan Rambu Lalu lintas.

Salah satu game yang menarik menurut penulis yaitu Nyanyuk Adventure. Game ini bisa dimainkan oleh semua kalangan karena kontennya adalah Diksi. Tujuan dari game ini untuk menyampaikan pada semua kalangan mengenai kata baku dan tidak baku dalam Bahasa Indonesia. Saat ini kita tahu bersama masih banyak yang salah dalam penulisan kata baku. Konten game ini juga bisa menjadi bantuan pada proses pembelajaran guru Bahasa Indonesia. Guru bisa menjadikan ini sebagai salah satu media membelajarkan kata baku dan tidak baku.

Game ini menarik karena mirip dengan game Picman yang pernah populer. Saat menu play diklik maka akan diarahkan ke tampilan game. Ada peta Indonesia di sana. Nah, sambil menyelam tenggelam. Sambil belajar kata baku, pemain juga dikenalkan pada peta Indonesia. Ini bisa menjadi konten tersendiri bagi anak SD untuk mengenalkannya pada Indonesia. Untuk memilih permainan kita akan diarahkan pada peti yang sudah diberi nomor. Ini menunjukan level pada game ini.

Begitu salah satu peti level diklik maka game dimulai. Cara bermainnya adalah dengan menggerakan tokoh pada game untuk mencari kunci harta kartu. Suasananya dibuat sedikit misteri karena sedikit saja lambat menggerakan sang tokoh maka akan dimakan monster. Jika pemain bisa menemukan kunci akan muncul pertanyaan mengenai kata baku dan tidak baku. Pertanyaan ini harus dijawab untuk terus melanjutkan pencarian kunci. Seru kan? Ayo segera dimainkan ya.

Masih banyak lagi game yang ada pada fitur Edu Game Portal Rumah Belajar. Tinggal menyesuaikan materi yang dibutuhkan oleh anak-anak untuk belajar. Untuk mengaksesnya bisa melalui laman blog richman88laiya.blogspot.com. Semoga dengan adanya fitur ini akan membawa dampak postif pada permasalahan kecanduan game pada anak.


Komentar